Sabtu, 22 Agustus 2015

Tentangmu Suamiku



17 Juni 2013, hari pertamaku bertugas di kota kelahiranku. Suasana kantor terasa sepi, maklum kantorku sebelumnya bertempat pas di depan salah satu Mall terbesar di Propinsi kami. Satu hal yang aku sukai di kantor baruku ini adalah rekan rekan kantorku yang ramah, sangat baik dan humoris. Dan di hari pertama masuk kerja inilah aku bertemu dengan suamiku tuk pertama kalinya. Yah bisa dibilang pertama kalinya.
Awal bertemu dengannya, aku belum merasakan apa apa terhadapnya. Saat itu aku justru merasa sedikit jengkel padanya. Perlu sedikit saya jelaskan, saya bekerja sebagai Teller di salah satu bank swasta di kota ini. Lanjut cerita, hal yang membuat saya jengkel adalah saat nasabah sedang rame ramenya, dia langsung aja nyelonong masuk ke counter teller nyerahin setumpuk uang, tanpa antri dan tanpa nomor antrian. Weitsss... Ini sapa, keluhku dalam hati. Mungkin saat itu raut wajahku jelas terlihat jengkel, makanya teller sebelumku menjelaskan kalau dia itu adalah nasabah prioritas kami. Dia memang terbiasa tidak ngantri. Hmm... okkelah. 

Pertama melihatnya, benar benar tidak ada rasa apapun padanya, selain perasaan penasaran. Wajahnya tidak asingku, kayak pernah ketemu dimana begitu. Tapi sudahlah, mungkin mukanya muka pasaran, batinku saat itu.
Secara fisik, menurut kalian mungkin dia tidaklah begitu tampan tapi menurut saya dialah lelaki tertampan. Hehehehe... Dia memiliki kulit hitam manis dengan muka bersih tak berjerawat, dia memiliki alis yang tebal dan mata yang tajam. Badan yang tinggi proporsional. 
Penampilannya juga sangat sangat sederhana, dia buka tipe lelaki fashionable yang mementingkan style. Dan dia juga jauh dari kesan glamour seperti kebanyakan orang dikelasnya. Benar dia berasal dari strata sosial kelas atas. Meskipun demikian dia cukup nyaman dengan kesederhanaannya.
Dalam hal makanan, lidahnya itu lidah Indonesia banget, pencinta Indonesian food. Sayur santan dengan ikan asap, ayam goreng kecap, ayam or ikan lalapan, nasi goreng dan lainnya. Dia tidak terlalu suka dengan makanan dengan bumbu yang aneh aneh makanya ia tidak suka dengan masakan luar seperti japanese food, italian food bahkan arabian food sekalipun. Dia pencinta kecap, suka banget makan telor ceplok trus dibumbu kecap. Salah satu hal yang membuatku sangat mencintainya adalah kesederhanaannya.
Dia seorang pria yang cerdas, tidak banyak pusing atau urusan, anti mainstream, pencinta IT dan gamer sejati. Hobbynya sudah jelas pasti main game dan ngotak ngatik komputer atau elektronik lainnya. Hehehe... Meskipun dia orangnya sederhana tapi tidak dengan soal hobbynya, tuk hobbynya dia rela ngeluarin budget dengan jumlah besar. 
Dia seorang yang sangat menyayangi keluarganya terutama Ibunya. Sangat menjaga baik nama baik keluarganya. Tapi dia bukanlah orang yang lebay yang secara terang terangan mengekspos rasa sayang and cintanya. Itu bukan dia banget. Menurutnya dia menyayangi dan mengasihi keluarganya dan rasa itu cukup dia yang rasa and tidak mesti dia harus berkoar koar agar semua orang tau hal itu. Cinta itu bukan dikatakan tapi tuk diimplementasikan di tindakan. Dan itu memang benar, dia adalah anak yang patuh dan taat terhadap orang tuanya. Hal ini juga yang membuatku jatuh cinta padanya, seperti yang dikatakan orang bijak, tanda tanda pria yang baik dan baik tuk dipertahankan adalah pria yang menyayangi keluarganya karena itu adalah tanda pria penyayang.
Dia seorang pria yang humoris, orang yang selalu membuatku tersenyum, dan tertawa terbahak bahak dengan tingkah lucunya yang kadang begitu kekanak kanakan. Aku sangat suka melihat senyumnya. 
Tak kan ada habis cerita jika tentangmu suamiku. Suamiku yang selalu ku rindukan, suamiku yang teramat ku sayangi dan kucintai, Suamiku anugrah terindah dariNya buatku. 
Ya Allah...
Jagalah suamiku...
Semoga Engkau tap melimpahkan rahmat, hidayah, kasih sayang, rezeki yang berlimpah serta kesehatan padanya. Semoga ia  senantiasa tap dalam lindungan Mu Ya Allah...
Ya Allah...
Sampaikan salam rinduku, pelukku dan ciumku padanya.
Doa terbaikku dalam setiap sujud dalam sholatku selalu untuknya.

"Aku mencintai suamiku karena Mu Ya Allah"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar