Selasa, 17 Februari 2015

Harga Ginjal Seorang Cinderella


Sebuah kisah nyata dari kehidupan seorang muslimah, sebut saja namanya Aisyah. Aisyah hanyalah seorang wanita yang dilahirkan dari seorang ibu yang hanya istri ke 2 dari laki laki yang tak bertanggung jawab. Aisyah hidup tanpa pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Walaupun demikian, ia adalah wanita yang luar biasa. Cerdas, ramah, riang dan yang tak kalah pentingnya dia sangat tegar, sabar n optimis dalam menghadapi hidupnya. Sejak kecil dia selalu masuk salah satu peringkat tertinggi disekolahnya, tapi meski demikian dia tetap dipandang sebelah mata oleh masyarakat di sekitarnya, maklumlah di daerah itu strata sosial adalah segalanya, untung kalau masih di pandang sebelah mata berarti masih dilihat, kalau ini memang sudah tidak dipandang lagi. Aisyah bukanlah tipe wanita yang gampang menyerah, ia tap berusaha sekolah sebaik mungkin tuk mencapai cita cita nya. Dengan segala keterbatasan dan hanya bermodalkan nekat, akhirnya ia berhasil jadi seorang sarjana dari Universitas terbaik di kotanya dengan predikat cum laude. Selain itu, dia juga diterima bekerja di salah satu perusahan swasta terkemuka di kotanya. Inilah salah satu babak pencapaian seorang Aisyah, yang selalu menyebut dirinya Cinderella.

Aisyah sering menyebut dirinya Cinderella, karena semasa SMP ia tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Saat itu, kondisi keuangan ibunya benar benar parah, jadi satu satunya pilihan agar tetap sekolah adalah tinggal bersama ayahnya. Saat itu, aisyah benar benar merasakan yang namanya di anak tirikan, yah benar dia memang hanya seorang anak tiri. Aisyah selalu bermimpi saat itu tuk jadi Cinderella, yang diselamatkan oleh seorang pangeran kaya dan rupawan, yang dapat membebaskannya dari kehidupannya yang sangat memprihatinkan itu. Yaah wajarlah anak ABG, khayalannya kadang aneh aneh.

Kehidupan Aisyah menjadi lebih baik ketika ia telah bekerja. Sekarang Aisyah adalah wanita karier yang cantik. Sudah banyak pria yang ingin melamarnya tapi ia belum menemukan pria yang sesuai dan cocok dihatinya. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan seorang pria. Pria itu tidak terlalu tampan, tapi ia memiliki badan yang proporsional, dan yang terpenting ia pria yang sholeh, humoris dan menyenangkan. Ia adalah pangeran, benar dia adalah pria yang layaknya pangeran, ia putra pertama dari seorang pengusaha kaya ternama, dihormati dan disegani dikota ini. Strata sosial mereka jauh berbeda layaknya langit dan bumi. Dia pangeran dan Aisyah hanyalah seorang Cinderella. 

Allah maha berkehendak apapun yang dikehendakinya maka terjadilah. Akhirnya, Aisyah menikah dengan pria itu. Pria itu benar benar pangeran yang diciptakan Allah buatnya. Aisyah menjadi wanita yang benar benar bahagia. Dia sekarang menjadi menantu pertama dirumah yang layaknya istana itu. Yang membuat Aisyah sangat bersyukur karena keluarga suaminya itu sangatlah baik. Mertuanya sangat menyayangi Aisyah, adik iparnya juga sangat baik padanya. Dan di keluarga itulah ia benar benar merasakan arti keluarga sebenarnya. Aisyah juga sudah merasakan arti kasih sayang seorang ayah dari ayah mertuanya yang sangat bijak dan penuh kasih sayang itu. Aisyah menjalani hari harinya sebagai seorang istri dengan sangat bahagia. Delapan bulan setelah menikah Aisyah resign dari tempatnya bekerja, karena adik iparnya akan menikah dengan rekan kerja Aisyah. Selain itu, Aisyah dalam keadaan hamil muda jadi memutuskan untuk istirahat dari rutinitas kerja dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.


Hidup Aisyah bukanlah cerita Cinderella, yang ceritanya habis ketika bahagia. Aisyah adalah manusia nyata yang ceritanya tetap berlanjut. Musibah itu pun datang, Aisyah tertimpa musibah. Disini tidak akan diceritakan musibah apa itu, yang jelas musibah ini menyebabkan Aisyah terlilit utang yang sangat banyak, yang bahkan di mimpi pun Aisyah tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi. Aisyah sebenarnya bingung kenapa hal itu bisa terjadi, tapi dia mencoba tuk menganggap sebagai cobaan atau azab baginya jika dia memang bersalah. Untuk melindungi nama baik keluarganya, akhirnya mertuanya menutupi semuanya dan melunasi segala utang utang itu. Tetapi masalah tidaklah se sederhana itu, mertua aisyah memang malaikat yang nyata buat Aisyah. Keluarga suami Aisyah adalah malaikat pelindung buat Aisyah. Tetapi Aisyah yang selama ini hidup mandiri yang tak pernah membebani orang lain dengan masalahnya, sungguh merasa tidak enak hati. Apalagi dengan adanya cerita orang lain, yang mengatakan bahwa ia adalah parasit di keluarga itu, yang hanya bisa membebani keluarga suaminya. Aisyah tau kalau keluarganya itu sangat ikhlas tanpa pamrih membantunya. Tetapi Aisyah tetap saja merasa terbebani dan merasa bersalah serta merasa merusak kebahagian keluarga yang sangat di cintanya itu. Aisyah juga harus kehilangan calon bayinya, mungkin disebabkan karena stress. Aisyah sudah tak sanggup menanggung semua beban dan rasa bersalah itu, akhirnya ia memutuskan tuk mencari kerja lagi dan mulai menata hidupnya lagi dan mencoba lebih baik lagi. 

Kehidupan Aisyah sekarang, seakan dimulai dari awal lagi. Hidup sendiri jauh dari suami dan keluarga. Aisyah hanya berharap untuk bisa lebih baik, berharap dan berdoa kepada Allah agar dilimpahkan rezeki yang berlimpah, kasih sayang, kebahagian, pekerjaan yang layak sebagai jalan menuju sukses. Dan hal yang teramat penting, mengembalikan kepercayaan keluarganya kepada Aisyah, sehingga bisa hidup seperti dulu lagi. Aisyah juga berharap semoga Rahmat, Hidayah, kasih sayang, rezeki yang berlimpah serta kesehatan selalu terlimpahkan kepada suami, orangtua dan mertuanya. Amin.

Oia... berhubung judulnya, tentang ginjal. Awal cerita ini sebenarnya di mulai dari Curhatan seorang muslimah yang bernama Aisyah ini, kalau ia ditawari tuk mendonorkan ginjalnya buat seorang yang terkena tumor ginjal, bayarannya luar biasa banyak. Bisa buat sebagian orang rela gadaiin n jual imannya tuk itu duit saking bnyknya. Saranku buat Aisyah sabar aja dulu dan dipikir matang matang serta di konsultasikan dulu sama suaminya. Membantu memang bagus apalagi kalau niatnya memang membantu bukan karena uangnya itu, tapi perlu di ingat ginjal itu punya Allah yang dititipkan kekita yang harus di jaga baik baik. Apa lagi sekarang Aisyahnya lagi hamil 3 week ^_^


Inilah hidup, terus berlanjut. Kita tidak tau apakah hidup ini berakhir dengan Happy Ending atau tidak. Kita hanya berharap semua berakhir Happy Ending di surgaNya Allah kelak.

Inilah hidup kadang bahagia kadang duka yang sangat mendalam, kita mencoba mencari dan mengambil hikmahnya saja. 

Syukron, makasih n Thankz da membacanya moga bermanfaat....