Sabtu, 21 Februari 2015

Ya Allah aku lelah



Ya Allah...
Tuhanku yang maha segalanya
Maafkanku, aku lelah..
Aku ingin kembali dalam dekapan-Mu Ya Allah.

Hanya sajadah ini yang menemani tiap malam malam sepi dan lantunan adzan subuh yang mampu menghibur hati

Ya Rabb, aku berdoa dengan tunduk ke arah kiblat Mu. Jagalah ia yang aku rindu.

Ya Rabb, aku memohon dengan zikir yang terucap, dengan menyebut nama nama indahMu, ridhoi ia yang aku tuju

Ya Rabb, aku bersujud dengan segarnya air wudhu yang masih melekat di tubuh ini, Maafilah ia yang telah menyakiti.

Ya Allah...
Aku lelah,
Lelah hati melangkah
Aku hilang tanpa arah
Rindu hati sinar Mu
Aku lemah hina berlumur noda
Hapuskanlah, terangilah jiwa di hitam jalanku.

Ya Allah
Engkaulah satu satunya penolong buatku.
Tempat menumpah segala lelah ini.
Tempat menumpahkan segala keluhanku.
Karena Engkaulah sebaik baiknya penolong dan pemilik segalanya.

Ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim
Aku tahu, ini bukanlah jalan buntu. Ini hanya sebuah belokan. Belokan tuk menjadikanku jadi lebih kuat.
Dan aku tau, Engkau selalu memegang setiap doaku, dan suatu saat yang tepat Engkau melepasnya satu satu.

Karena pertolongan Mu, tidak akan telat ataupun terlalu cepat. Pertolongan Mu selalu tepat waktu

Aku tidak meminta tuk meringankan beban ini Ya Allah. Hanya saja limpahkanlah kepadaku kekuatan, kesabaran, ketegaran serta keteguhan hati dalam menghadapinya.

Ya Allah
Aku serahkan hidup dan mati ku hanya pada Mu.
Semoga aku bisa kembali padaMu dalam keadaan khusnul khatimah.
Amin ya Rabbal Alamin....

Rabu, 18 Februari 2015

Suamiku Malaikatku


Terima kasih Ya Allah atas anugrah terbesarMu ini. Engkau mengirimkan seorang malaikat tak bersayap yang bernama suami kepadaku. Walau ia tak rupawan dan tak bersinar tetapi ia adalah malaikat yang nyata buatku. Melindungiku dari segala hal menakutkan buatku, memaafkanku walau sebesar apapun kesalahanku, menjaga kehormatanku, menyayangiku sepenuh hati, mencintaiku apa adanya, menerima segala kekuranganku, dan mengagumi segala kelebihanku. 

Apakah kalian tau tempat yang paling nyaman, aman dan paling menenangkan di dunia??

Itu bukanlah Paris, Italia atau Bali, tapi tempat itu adalah dalam pelukan suami. Dipelukan suami, kamu akan merasakan ketenangan luar biasa, seakan tak ada masalah yang berarti jika ia ada di sisimu. 

Tak peduli satu dunia membencimu, dia akan tetap ada di pihakmu dan mengatakan "semua akan baik baik saja sayang". Dia akan selalu ada buatmu, mengingatkan kita ketika lupa, membenarkan jika kita salah, memaafkan jika kita khilaf, menasehati jika kita melakukan kesalahan, menghibur jika kita sedih dan rela melakukan apa saja demi kebahagian kita.

Suamiku bukanlah malaikat, ia hanya seorang manusia biasa sepertiku yang tak luput dari kesalahan dan khilaf.  Kadang terlihat cuek dan tidak pedulian, kadang terlihat autis dengan game onlinenya, kadang aku merasa sahabatnya lebih penting dari aku dan kadang ia sibuk dengan hal hal lainnya. Tetapi belakangan aku menyadari kalau di hidup suamiku bukan hanya aku saja, ia juga memiliki kehidupan sosial lainnya. 

Suamiku bukanlah orang yang rela mengarungi samudra, mendaki tebing terjal, atau rela mati demi mengambil sekuntum bunga pada sebuah jurang hanya untuk menunjukkan cintanya padaku. Dia tidaklah senekat dan seberlebihan itu. Dia hanyalah seorang pria biasa yang akan lebih memilih tuk hidup daripada mati hanya demi sekuntum bunga, karena ia tahu, hanya dengan hidup ia dapat menjadi mata buatku ketika aku buta, menjadi mulut buatku ketika aku bisu, menjadi tangan dan kaki buatku ketika aku lumpuh dan karena ia tau kalau hidupnya adalah hidupku  juga.

Terima kasih yang Allah, Engkau menjadikanku tulang rusuk buatnya dan menjadikannya tulang punggung buatku. 


Aku mencintainya karena Mu Ya Allah...




Selasa, 17 Februari 2015

Harga Ginjal Seorang Cinderella


Sebuah kisah nyata dari kehidupan seorang muslimah, sebut saja namanya Aisyah. Aisyah hanyalah seorang wanita yang dilahirkan dari seorang ibu yang hanya istri ke 2 dari laki laki yang tak bertanggung jawab. Aisyah hidup tanpa pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Walaupun demikian, ia adalah wanita yang luar biasa. Cerdas, ramah, riang dan yang tak kalah pentingnya dia sangat tegar, sabar n optimis dalam menghadapi hidupnya. Sejak kecil dia selalu masuk salah satu peringkat tertinggi disekolahnya, tapi meski demikian dia tetap dipandang sebelah mata oleh masyarakat di sekitarnya, maklumlah di daerah itu strata sosial adalah segalanya, untung kalau masih di pandang sebelah mata berarti masih dilihat, kalau ini memang sudah tidak dipandang lagi. Aisyah bukanlah tipe wanita yang gampang menyerah, ia tap berusaha sekolah sebaik mungkin tuk mencapai cita cita nya. Dengan segala keterbatasan dan hanya bermodalkan nekat, akhirnya ia berhasil jadi seorang sarjana dari Universitas terbaik di kotanya dengan predikat cum laude. Selain itu, dia juga diterima bekerja di salah satu perusahan swasta terkemuka di kotanya. Inilah salah satu babak pencapaian seorang Aisyah, yang selalu menyebut dirinya Cinderella.

Aisyah sering menyebut dirinya Cinderella, karena semasa SMP ia tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Saat itu, kondisi keuangan ibunya benar benar parah, jadi satu satunya pilihan agar tetap sekolah adalah tinggal bersama ayahnya. Saat itu, aisyah benar benar merasakan yang namanya di anak tirikan, yah benar dia memang hanya seorang anak tiri. Aisyah selalu bermimpi saat itu tuk jadi Cinderella, yang diselamatkan oleh seorang pangeran kaya dan rupawan, yang dapat membebaskannya dari kehidupannya yang sangat memprihatinkan itu. Yaah wajarlah anak ABG, khayalannya kadang aneh aneh.

Kehidupan Aisyah menjadi lebih baik ketika ia telah bekerja. Sekarang Aisyah adalah wanita karier yang cantik. Sudah banyak pria yang ingin melamarnya tapi ia belum menemukan pria yang sesuai dan cocok dihatinya. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan seorang pria. Pria itu tidak terlalu tampan, tapi ia memiliki badan yang proporsional, dan yang terpenting ia pria yang sholeh, humoris dan menyenangkan. Ia adalah pangeran, benar dia adalah pria yang layaknya pangeran, ia putra pertama dari seorang pengusaha kaya ternama, dihormati dan disegani dikota ini. Strata sosial mereka jauh berbeda layaknya langit dan bumi. Dia pangeran dan Aisyah hanyalah seorang Cinderella. 

Allah maha berkehendak apapun yang dikehendakinya maka terjadilah. Akhirnya, Aisyah menikah dengan pria itu. Pria itu benar benar pangeran yang diciptakan Allah buatnya. Aisyah menjadi wanita yang benar benar bahagia. Dia sekarang menjadi menantu pertama dirumah yang layaknya istana itu. Yang membuat Aisyah sangat bersyukur karena keluarga suaminya itu sangatlah baik. Mertuanya sangat menyayangi Aisyah, adik iparnya juga sangat baik padanya. Dan di keluarga itulah ia benar benar merasakan arti keluarga sebenarnya. Aisyah juga sudah merasakan arti kasih sayang seorang ayah dari ayah mertuanya yang sangat bijak dan penuh kasih sayang itu. Aisyah menjalani hari harinya sebagai seorang istri dengan sangat bahagia. Delapan bulan setelah menikah Aisyah resign dari tempatnya bekerja, karena adik iparnya akan menikah dengan rekan kerja Aisyah. Selain itu, Aisyah dalam keadaan hamil muda jadi memutuskan untuk istirahat dari rutinitas kerja dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.


Hidup Aisyah bukanlah cerita Cinderella, yang ceritanya habis ketika bahagia. Aisyah adalah manusia nyata yang ceritanya tetap berlanjut. Musibah itu pun datang, Aisyah tertimpa musibah. Disini tidak akan diceritakan musibah apa itu, yang jelas musibah ini menyebabkan Aisyah terlilit utang yang sangat banyak, yang bahkan di mimpi pun Aisyah tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi. Aisyah sebenarnya bingung kenapa hal itu bisa terjadi, tapi dia mencoba tuk menganggap sebagai cobaan atau azab baginya jika dia memang bersalah. Untuk melindungi nama baik keluarganya, akhirnya mertuanya menutupi semuanya dan melunasi segala utang utang itu. Tetapi masalah tidaklah se sederhana itu, mertua aisyah memang malaikat yang nyata buat Aisyah. Keluarga suami Aisyah adalah malaikat pelindung buat Aisyah. Tetapi Aisyah yang selama ini hidup mandiri yang tak pernah membebani orang lain dengan masalahnya, sungguh merasa tidak enak hati. Apalagi dengan adanya cerita orang lain, yang mengatakan bahwa ia adalah parasit di keluarga itu, yang hanya bisa membebani keluarga suaminya. Aisyah tau kalau keluarganya itu sangat ikhlas tanpa pamrih membantunya. Tetapi Aisyah tetap saja merasa terbebani dan merasa bersalah serta merasa merusak kebahagian keluarga yang sangat di cintanya itu. Aisyah juga harus kehilangan calon bayinya, mungkin disebabkan karena stress. Aisyah sudah tak sanggup menanggung semua beban dan rasa bersalah itu, akhirnya ia memutuskan tuk mencari kerja lagi dan mulai menata hidupnya lagi dan mencoba lebih baik lagi. 

Kehidupan Aisyah sekarang, seakan dimulai dari awal lagi. Hidup sendiri jauh dari suami dan keluarga. Aisyah hanya berharap untuk bisa lebih baik, berharap dan berdoa kepada Allah agar dilimpahkan rezeki yang berlimpah, kasih sayang, kebahagian, pekerjaan yang layak sebagai jalan menuju sukses. Dan hal yang teramat penting, mengembalikan kepercayaan keluarganya kepada Aisyah, sehingga bisa hidup seperti dulu lagi. Aisyah juga berharap semoga Rahmat, Hidayah, kasih sayang, rezeki yang berlimpah serta kesehatan selalu terlimpahkan kepada suami, orangtua dan mertuanya. Amin.

Oia... berhubung judulnya, tentang ginjal. Awal cerita ini sebenarnya di mulai dari Curhatan seorang muslimah yang bernama Aisyah ini, kalau ia ditawari tuk mendonorkan ginjalnya buat seorang yang terkena tumor ginjal, bayarannya luar biasa banyak. Bisa buat sebagian orang rela gadaiin n jual imannya tuk itu duit saking bnyknya. Saranku buat Aisyah sabar aja dulu dan dipikir matang matang serta di konsultasikan dulu sama suaminya. Membantu memang bagus apalagi kalau niatnya memang membantu bukan karena uangnya itu, tapi perlu di ingat ginjal itu punya Allah yang dititipkan kekita yang harus di jaga baik baik. Apa lagi sekarang Aisyahnya lagi hamil 3 week ^_^


Inilah hidup, terus berlanjut. Kita tidak tau apakah hidup ini berakhir dengan Happy Ending atau tidak. Kita hanya berharap semua berakhir Happy Ending di surgaNya Allah kelak.

Inilah hidup kadang bahagia kadang duka yang sangat mendalam, kita mencoba mencari dan mengambil hikmahnya saja. 

Syukron, makasih n Thankz da membacanya moga bermanfaat....