Minggu, 13 Desember 2015

Kenapa dengan Aku

Ya Allah sumpah aku tak ingin mengeluh. Karena ku tau tak akan ada orang yang akan mengerti akan deritamu. Karena tak akan ada orang yang benar benar ingin tau deritamu malah keluhan itu akan membuat mereka eneg. Jadi hanya kepadamu sajalah Ya Allah, aku berkeluh kesah.
Ntah apa yang membuatku seperti ini, Engkau paling tau Ya Allah, seperti apa aku yang dulu. Aku yang berpikir idealis, realistis, optimis n memegang teguh kepercayaan dan amanah. Tapi apa aku sekarang Ya Allah, aku menemukan diri aku yang penuh kebohongan dan kemunafikan. Ntah sejak kapan aku mulai jadi seperti ini. Apa yang membuatku seperti ini, apakah keadaanlah yang mengubahku jadi begitu hancur. Ajaranmu memang benar Ya Allah, ketika telah melakukan satu kebohongan maka akan ada 1000 kebohongan berikutnya tuk menutupi kebohongan sebelumnya. Aku takkan beralasan atau membenarkan kebohongan yang aku lakukan walau ku tau aku punya alasan kuat mengapa aku berbohong, semua demi hidup karena ku tau apapun alasannya berbohong tetaplah tindakan tak terpuji. 

Ya Allah aku lelah dengan semua ini, aku ingin kembali ke diriku yang dlu. Tuntunlah aku kembali ke jalanMu. Tunjukkan jalan lurus Mu, Ampuni dosaku, terimalah taubatku.

Limpahkanlah rezeki, kebahagiaan serta kesehatan bagi mereka yang tersakiti oleh tindakanku. Smoga mereka memaafkanku. 

Aku berserah diri padamu Ya Allah, Aku serahkan hidup dan matiku hanya padaMu.

Jumat, 11 Desember 2015

My Little AngeL : Muhammad Rafa Adzka Adya Putra

Muhammad Rafa Adzka Adya Putra

Adzka n Mommy
Blom mandi da selfi with baby Adzka
Alhamdulillah 2 bulan baby Adzka

Anak adalah anugrah terindah yang Allah ciptakan bagi seorang ibu. Anak akan menjadi simbol kesempurnaan bagi seorang wanita yang telah menikah.

Dan inilah anugrah terbesar Allah yang Ia hadiahkan untukku. Yang Ia sempurnakan diriku sebagai seorang Ibu. Yang Ia hadirkan dalam hidupku seorang malaikat kecil yang bernama "Muhammad Rafa Adzka Adya Putra"
Nama merupakan doa yang menjadi pengharapan orangtua terhadap anaknya . Muhammad Rafa Adzka Adya putra, nama yang saya pilih untuk putraku yang lahir di Watampone, 11 Oktober 2015 dengan berat badan ketika lahir 3,3 kg dan panjang 49 cm dengan proses kelahiran Normal. Alhamdulillah...

Muhammad Rafa Adzka Adya Putra memiliki arti Putra pertama yang suci membawa kebahagiaan dan Insha Allah terpuji akhlaknya laksana nabi Muhammad SAW. Adapun arti perkatanya yaitu:

Muhammad : Rasulullah SAW
Rafa            : Suci
Adzka          : Bahagia
Adya  : Singkatan Amalia dan Yaya.

Kata Adya selain merupakan singkatan nama saya dan suami, Adya jg berarti pertama dalam bahasa India.

Semoga aja anakku tumbuh jadi anak yang soleh, tampan, cerdas dan sehat selalu. Amin

Doa terbaikku selalu buatmu anakku.

   Mama and Ayah Adzka



















Senin, 21 September 2015

Do'a dalam Bangau Kertas



Ku tuliskan do'a dan harapanku dalam secarik kertas berwarna itu, ku lipat menjadi sebuah bangau kertas.

Yah... Bangau kertasku....

Bangau kertasku, saksi puluhan keinginan yang tak terungkapkan.

Bangau kertasku, sahabat curhatku ketika hati penuh keluhan tapi lidah keluh tak sanggup berucap.

Bangau kertasku, tempat ku cantumkannya nama nama orang terkasihku serta harapan terbaikku terhadapnya.

Bangau kertasku Oh Bangau kertasku....

Ketika rasa rindu ini serasa menyesakkan, sungguh ingin memeluknya tuk melepas rindu. Tapi hanya bisa menulisnya dalam bangau kertasku "Aku merindukannya"

Ketika rasa cinta dan sayang seakan membakar hati ini, sungguh ingin teriak aku mencintai dan menyayangimu wahai orang orang tercintaku. Tapi hanya sanggup menulisnya dalam bangau kertasku "Aku mencintai dan menyayanginya"

Hanya ada sebuah bangau kertas, ketika telinga mereka tuli tak mau mendengar.

Hanya ada sebuah bangau kertas, ketika mata mereka buta tak mau melihat.

Hanya ada sebuah bangau kertas, ketika mulut mereka bisu tak mau bicara.

Hanya ada pada bangau kertasku, 
Cinta, harapan, impian dan cita citaku

Terbanglah bangau kertasku, sampaikan doa dan harapan ini kepada Sang Khalik, karena hanya Dialah yang Maha Segalanya

Selasa, 15 September 2015

Maaf Maaf Maaf



Terkadang kita merasa kalau kitalah tokoh protogonis dalam kehidupan ini. Merasa paling benar, paling baik, yang mau dibela, merasa paling menderita krn perlakuan orang lain. Tidak kah kita perlu mengintropeksi diri, jangan jangan kita lah yang menjadi sosok antagonisnya. Kita lah sumber penderitaan orang lain, kita lah yang membuat beban bagi orang lain, atau kitalah yang menganiaya orang lain tanpa kita sadari. 
Buat mereka yang tersakiti olehku,
Maafkanku, walau kutau kata maaf tak akan menyembuhkan luka hatimu yang ku torehkan, laksana paku berkarat yang tertancap dikayu, walau paku telah tercabut tapi tap meninggalkan karat dan lubang pada kayu.
Maafkanku, walau ku tau kata maaf tidak akan pernah cukup untuk memperbaiki sakit hatimu padaku.  
Buatmu yang tersakiti,
Maaf maaf maaf maaf.
Walau ku tau, tak pernah ada niat dalam hatiku tuk menyakiti siapapun. Tapi kebodohanku, kekhilafanku, ambisiku, keegoisanku dan ketakutanku akan banyak hal membuatku menyakitimu tanpa ku sengaja. 
Betapa bodohnya aku, mereka yang ku sayangi, ku hormati, ku cintai, yang selalu ku harap tuk aku lindungi n ku harap akan selalu ku bahagiakan. Justru mereka yang tersakiti dan terbebani oleh hadirku. 
Maafku maafku maafku dan maafku selalu terucap tukmu yang tersakiti olehku.
Semoga suatu saat, aku masih bisa memperbaiki segalanya. Aku masih disini berdiri berharap semua akan berubah menjadi lebih baik. Amin
Hal baik yang kita lakukan belum tentu baik buat orang lain. Berusahalah jadi yang terbaik tanpa harus merusak atau menyakiti orang lain. 
Always introspeksi diri, memohon maaf walau belum tentu kita salah n brusaha tuk tak menyalahkan sapa pun dgn apa yang terjadi pada kita. Ingat Allah selalu, Insha Allah everything it's gonna be ok. All is well...


Special tuk mereka yang tersakiti olehku, maafkan aku. 

Aku berharap tak ada lagi yang terluka dan tersakiti oleh keberadaanku.

Karena sangat sangat sangat sakit rasanya jika yang terluka itu adalah orang yang kau cintai dan ironisnya lagi ia terluka karena perbuatanmu sendiri walau perbuatanmu itu tidak engkau sengaja atau diluar kemauanmu.

Maaf maaf maaf


Kamis, 27 Agustus 2015

Coretan hati seorang hamba

Hujan di Jum'at pagi ini begitu menenangkan buatku,   mengiringku ke masa laluku yang indah hingga tak terasa air mata ini menetes dengan derasnya. Aku rindu masa masa bersamanya. Aku rindu memeluknya. Aku rindu tidur di pangkuannya. Aku rindu bercanda ria bersamanya. Akan kah saat berbahagia itu akan berulang? Ntahlahh.... hanya Allah yang Maha tahu dan Maha berkehendak.

Hati gimana kabarmu kini?

Terkadang aku menjadi begitu lelah, terutama dalam menata hati. Ada banyak bagian yang begitu susah kumengerti, ntah bagaimana Tuhan menjadikannya hingga begitu rumit untuk kupahami.

Bukan hanya perasaan cinta yang harus kutahan agar tak menggebu, atau perasaan sedih yang harus ku urai agar tak menyepi aku dalam lubang hitam pekat tak bermassa. Banyak hal yang masih tak kumengerti tentang rasa, tentang emosi, dan tentang jiwa.

Lelah, aku begitu lelah. Ingin berbaring sejenak untuk melepas penat, namun rasanya akan sangat sulit. Berbaring hibernasi puluhan abad pun tetap tak akan mampu mengangkat rasa letih ini. Rasa yang begitu membuatku menghela nafas panjang. Aku capek!

Tuhan, aku lelah. Aku merasa Engkau mengerti, namun mengapa terus menunda mencabut akar jiwa ini? Tugas apalagi yang belum tuntas?

Aku bukan nabi-Mu, aku juga bukan rasul-Mu, dan aku bukan pula iblis-Mu yang kau tugaskan menggoda manusia. Tak ada tugasku untuk menggiring manusia kepada kehendak-Mu, dan engkau juga tak pula menjadikan aku iblis agar menyesatkan manusia. Jika memang demikian, mengapa terlalu lama engkau memberi aku tempat di dunia?

Apa statusku? Tuhan, sungguh aku kelelahan.

Engkau tahu kan, kadang sikapku seperti malaikat. Namun tak jarang aku menunjukkan wajah iblis dan setan-setan yang Kau kutuk itu. Aku berikan efek dualisme kepada manusia agar mereka mengerti, apapun wajahku adalah tetap aku. Agar mereka mengerti bahwa pemilik segala kegelapan dan cahaya terang benderang adalah Engkau. Agar mereka mengerti, butuh cahaya untuk berjalan dalam jalan gelap menuju-Mu.

Tuhan, aku merasa Engkau terlalu banyak diam terutama terhadapku. Marahkah Engkau? Tidak inginkah Engkau menjadikan aku seperti dahulu, kita saling tertawa saling curhat-curhatan.

Aku curhat tentang masalahku dan Engkau tentang tugas-Mu. Kau selalu membimbingku selaku layaknya guru, hingga hidup pun terdiam tak memiliki ruang untuk cemburu. Aku menyebut nama-Mu seribu kali dan Engkau pun bernyanyi dengan namaku sejuta kali. Sungguh indah, namun itu dulu.

Aku tak mengerti, sejak kapan Engkau mulai diam terhadapku?

Tuhan, sumpah aku teramat lelah !!!

Berbicaralah, jangan terus diam. Berikan aku petunjuk atau hatiku telah terlalu hitam hingga suara-Mu yang keras mengguntur sama sekali tak kudengarkan?! Atau sudah terlalu tulikah aku?

Tak Engkau gubris air mataku yang terus mengucur dimalam-malamku? Namun terhadap manusia aku tetap tertawa, tersenyum seolah tak ada yang terluka. Padahal sejatinya aku sedang sekarat dan jiwaku yang kehausan amat begitu letih. Menunggu mati.

Tuhan, Engkau tahu apa yang paling kutakutkan? Jika aku bertemu dengan-Mu tanpa perasaan cinta. Aku takut jika aku bertemu dengan-Mu kelak yang ada hanyalah perasaan takut. Sungguh jangan seperti itu. Berikan aku rasa cinta kepada-Mu lebih luas dari dunia dan segala isinya. Agar tak letih aku menunggu kapan Engkau cabut akar jiwa ini.

Tuhan, aku ingin mencium-Mu untuk yang kesekian kali. Sungguh rindu ini memuncak, memberi rasa letih dan harapan cemas, kapan kita akan saling bercinta.

Tuhan, aku menunggu… dalam letih.

Tuhan, jangan terlalu lama. Sungguh aku teramat lelah !!!

Sabtu, 22 Agustus 2015

Tentangmu Suamiku



17 Juni 2013, hari pertamaku bertugas di kota kelahiranku. Suasana kantor terasa sepi, maklum kantorku sebelumnya bertempat pas di depan salah satu Mall terbesar di Propinsi kami. Satu hal yang aku sukai di kantor baruku ini adalah rekan rekan kantorku yang ramah, sangat baik dan humoris. Dan di hari pertama masuk kerja inilah aku bertemu dengan suamiku tuk pertama kalinya. Yah bisa dibilang pertama kalinya.
Awal bertemu dengannya, aku belum merasakan apa apa terhadapnya. Saat itu aku justru merasa sedikit jengkel padanya. Perlu sedikit saya jelaskan, saya bekerja sebagai Teller di salah satu bank swasta di kota ini. Lanjut cerita, hal yang membuat saya jengkel adalah saat nasabah sedang rame ramenya, dia langsung aja nyelonong masuk ke counter teller nyerahin setumpuk uang, tanpa antri dan tanpa nomor antrian. Weitsss... Ini sapa, keluhku dalam hati. Mungkin saat itu raut wajahku jelas terlihat jengkel, makanya teller sebelumku menjelaskan kalau dia itu adalah nasabah prioritas kami. Dia memang terbiasa tidak ngantri. Hmm... okkelah. 

Pertama melihatnya, benar benar tidak ada rasa apapun padanya, selain perasaan penasaran. Wajahnya tidak asingku, kayak pernah ketemu dimana begitu. Tapi sudahlah, mungkin mukanya muka pasaran, batinku saat itu.
Secara fisik, menurut kalian mungkin dia tidaklah begitu tampan tapi menurut saya dialah lelaki tertampan. Hehehehe... Dia memiliki kulit hitam manis dengan muka bersih tak berjerawat, dia memiliki alis yang tebal dan mata yang tajam. Badan yang tinggi proporsional. 
Penampilannya juga sangat sangat sederhana, dia buka tipe lelaki fashionable yang mementingkan style. Dan dia juga jauh dari kesan glamour seperti kebanyakan orang dikelasnya. Benar dia berasal dari strata sosial kelas atas. Meskipun demikian dia cukup nyaman dengan kesederhanaannya.
Dalam hal makanan, lidahnya itu lidah Indonesia banget, pencinta Indonesian food. Sayur santan dengan ikan asap, ayam goreng kecap, ayam or ikan lalapan, nasi goreng dan lainnya. Dia tidak terlalu suka dengan makanan dengan bumbu yang aneh aneh makanya ia tidak suka dengan masakan luar seperti japanese food, italian food bahkan arabian food sekalipun. Dia pencinta kecap, suka banget makan telor ceplok trus dibumbu kecap. Salah satu hal yang membuatku sangat mencintainya adalah kesederhanaannya.
Dia seorang pria yang cerdas, tidak banyak pusing atau urusan, anti mainstream, pencinta IT dan gamer sejati. Hobbynya sudah jelas pasti main game dan ngotak ngatik komputer atau elektronik lainnya. Hehehe... Meskipun dia orangnya sederhana tapi tidak dengan soal hobbynya, tuk hobbynya dia rela ngeluarin budget dengan jumlah besar. 
Dia seorang yang sangat menyayangi keluarganya terutama Ibunya. Sangat menjaga baik nama baik keluarganya. Tapi dia bukanlah orang yang lebay yang secara terang terangan mengekspos rasa sayang and cintanya. Itu bukan dia banget. Menurutnya dia menyayangi dan mengasihi keluarganya dan rasa itu cukup dia yang rasa and tidak mesti dia harus berkoar koar agar semua orang tau hal itu. Cinta itu bukan dikatakan tapi tuk diimplementasikan di tindakan. Dan itu memang benar, dia adalah anak yang patuh dan taat terhadap orang tuanya. Hal ini juga yang membuatku jatuh cinta padanya, seperti yang dikatakan orang bijak, tanda tanda pria yang baik dan baik tuk dipertahankan adalah pria yang menyayangi keluarganya karena itu adalah tanda pria penyayang.
Dia seorang pria yang humoris, orang yang selalu membuatku tersenyum, dan tertawa terbahak bahak dengan tingkah lucunya yang kadang begitu kekanak kanakan. Aku sangat suka melihat senyumnya. 
Tak kan ada habis cerita jika tentangmu suamiku. Suamiku yang selalu ku rindukan, suamiku yang teramat ku sayangi dan kucintai, Suamiku anugrah terindah dariNya buatku. 
Ya Allah...
Jagalah suamiku...
Semoga Engkau tap melimpahkan rahmat, hidayah, kasih sayang, rezeki yang berlimpah serta kesehatan padanya. Semoga ia  senantiasa tap dalam lindungan Mu Ya Allah...
Ya Allah...
Sampaikan salam rinduku, pelukku dan ciumku padanya.
Doa terbaikku dalam setiap sujud dalam sholatku selalu untuknya.

"Aku mencintai suamiku karena Mu Ya Allah"


Jumat, 21 Agustus 2015

Ya Allah aku hanya sedikit lelah


Ya Allah, kenapa rasa sakit hati ini tak kunjung berakhir. Aku lelah Ya Allah. Aku lelah. Lelah sekali....
Disaat lelah tak berujung ini aku berharap tap Lillah dalam hatiku.
Aku mencintai suamiku...
Walau terasa begitu menyakitkan.
Aku mencintai keluargaku.
Walau ia mengabaikanku.
Aku sendiri ditengah kelelahan tak berujung ini.
Aku kenapa Ya Allah, betapa penuh tanda tanya dalam hati ini. Aku kenapa? Ada apa denganku, sehingga aku diperlakukan seperti ini? 
Aku sadar aku ini penuh dosa, aku hanya hamba pendosa yang mencoba tuk kembali ke jalanNya. Apa sudah tak ada kesempatan lagi tuk kembali Ya Allah? Bukannya Engkau Maha pengampun dan pemberi taubat.
Ya Allah, aku mencintai suamiku, keluargaku dan kluarga suamiku. Sangat sangat menyayangi mereka. Betapa teramat sangat inginku membahagiakan mereka, andai nyawaku bisa ditukar tuk kebahagiaan mereka aku siap menukarnya Ya Allah. 
Kedua mertuaku, aku sangat merindukan kalian. Betapa inginku memeluk mereka dan memohon ampunannya. Betapa inginku membahagiakan mereka. Apa aku sudah tak ada kesempatan lagi tuk itu? 
Mamaku' maafknka' selalu jadi beban dihidupmu. Belum bisa membahagiakanmu, belum bisa jadi seperti inginmu. Aku ingin lebih baik lagi, aku ingin membahagiakanmu n membuatmu bangga. Doakan selalu buatku.
Aku yang terbuang, aku yang terabaikan, aku yang terlupakan, aku yang tak dianggap berserah diri padaMu wahai Tuhanku Allah pemilik kuasa alam semesta ini, Engkau mampu membalikkan segala keadaan, semoga hari esok Engkau memberiku kesempatan hidup lebih baik sehingga aku bisa menunjukkan pada mereka betapa besar sayangku trhadap mereka dan semoga aku bisa membalas mereka dengan kebaikan Ya Allah. Limpahkanlah umur yang panjang pada mereka sehingga kelak ia dapat melihat kesuksesanku. Amin...
Maaf jika kadang aku berharap agar hidupku berakhir dgn segera agar semua selesai. Sehingga tak ada lagi yang terbebani dgn keberadaanku, tapi aku sadar, aku masih memiliki ribuan tanggung jawab. Aku masih berutang bnyk pada suami, mertua dan orang tuaku. Aku belom membahagiakan mereka. Buat mereka aku harus bertahan, walau berat. 

Kamis, 13 Agustus 2015

Lirik iklan oreo terbaru “Si Vampire"

Lagi seneng senengnya ma iklan terbaru oreo. Suka bangettss sama lagu iklan oreo terbaru ini. Sampe sampe hapal liriknya. Hehehehe....
Ini dieee lirik lagunya...
Bayangkan ku
Beri Oreo
Tuk si vampire
Yang menyeramkan
Akankah dia berubah
Dengan susu segelas
Kurasa semua kan jelas
Menyenangkan
Karena cream nya
Sangat nikmat
Dalam  sandwich coklat
Bila si hiu datang
Ku beri Oreo lagi
Bisakah dia bersahabat dan berbagi
Bayangkan ku
Beri Oreo
Dunia penuh
Keajaiban
Kalau kuberi
Oreo tuk kamu
Bayangkan ku beri Oreo.
And ternyata ada banyak versi loh, dengan bahasa berbeda beda. Ini lirik dalam versi Englishnya, agak beda dengan versi Indonesianya.
Versi English

Wonder if I...Gave an oreo to the big bad wolf, how would the story go?
Would he still go huff and puff?
Or would he bring those pigs cool stuff?
To decorate the deck he helped them build.
Would they not get killed?

Wonder if I, Gave an oreo to a vampire in a creepy show.
Would he not act so undead?
Would he thirst for milk instead?
I just got this feeling that it might work out alright.

Cause' creme does wondrous things inside a chocolate sandwich dream.

If I gave em' to great white sharks, would they share em' with baby seals?
Would they call up a giant squid for a friendly meal?

Wonder if I gave an oreo.
Wonder If I gave an oreo
What if I, gave an oreo....... to you!

Aku Hujan dan Doaku



Rain....
Hujan adalah hal yang paling menyenangkan buatku.
Karena hujan adalah bahagiaku yang paling sederhana.

Hujan mengingatkanku tntang bnyak hal, mengingatkanku pada suamiku tercinta.
Mengingatkanku pada kenangan indah bersamanya.

Hujan seperti ruang waktu yang dapat
menghempaskanmu ke masa lalu.

Hujan adalah waktu ketika segala do'amu akan diijabah oleh Nya.

Dan hujan kali ini aku berharap bisa kembali hidup bersama suamiku lagi, selalu ada disetiap waktunya. Menjaganya, merawatnya, memeluknya, mendampinginya disetiap suka dukanya. Amin...

Ya Allah, aku berharap semua akan kembali seperti sedia kala. Aku memohon kebahagian n kasih syangMu Ya Allah, agar semua orang akan menyayangiku n mengasihiku. Aku jg berharap Engkau tap melimpahkan rezeki yang berlimpah padaku agar aku dapat menyelesaikan semuanya dan memperbaiki segalanya.

Rabu, 12 Agustus 2015

Motivasiku



Setiap nafas seseorang adalah sebuah langkah menuju ajalnya.

Kuasailah musuhnya dengan kebajikan. Itulah yang paling manis di antara kemenangan. Telanlah amarahmu sebab kau tidak pernah menemukan minuman yang dapat meninggalkan rasa lebih manis dan lebih lezat daripada itu.

Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu.

Jangan pernah berhenti bermimpi karena masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpinya dan berusaha serta berani untuk merealisasikannya.

La Tahzan Innallaha Ma Ana...


Kisah Cinta Sang Merpati dan Mawar Putih


Suatu masa, ada seekor Burung Merpati Jatuh Cinta pada Mawar Putih. Burung Merpati pun berusaha untuk mengungkapkan Perasaan cintanya pada mawar, Tapi Mawar Putih selalu menolak…

Burung Merpati pun tak pernah menyerah
Setiap hari dia datang untuk bertemu dengan Mawar Putih dan menyatakan cintanya.

Lalu Mawar Putih berkata…
” Aku akan mencintaimu jika kamu dapat mengubahku menjadi Mawar Merah ”

Dan pada suatu saat burung Merpati pun datang kembali
Dengan memotong Sayapnya, ia menebarkan Darahnya ke Mawar Putih
Hingga sang Mawar Putih pun berubah menjadi Merah…

Akhirnya…
Mawar Putih pun sadar betapa besarnya Cinta burung Merpati kepadanya

Tapi semua telah terlambat…
Karena sang burung Merpati telah Mati dan tak akan pernah Kembali lagi…

Sayangi mereka yang mencintaimu, sebelum dia pergi tuk selamanya...


Senin, 03 Agustus 2015

Ya Allah, Salahkah Jika Aku Iri

Sepenggal cerita tentang kisah seseorang, sebut sja "Aku"


Harta merupakan hal yang menarik buatku karena secara manusiawi kita membutuhkan itu untuk hidup, tetapi aku tidak pernah merasa iri dengan mereka yang bergelimpangan harta karena jika harta adalah rahasia kebahagiaan, tentu orang kayalah yang menari nari di jalanan tapi anak anak miskinlah yang melakukannya.

Wajah cantik merupakan hal yang kadang menarik perhatianku, ini manusiawi karena semua orang ingin tampil atau terlihat cantik nan menawan di hadapan semua orang dan menjadi dasar kepopuleran bagi sebagian orang tetapi itu bukanlah hal yang dapat menjadikanku iri pada orang orang yang memiliki paras cantik karena kecantikan bukanlah kunci utama dalam menjalin hubungan ideal antar manusia. Jika kecantikan dan kepopuleran memang membawa kita pada hubungan yang ideal tentu para selebritilah yang memiliki perkawinan terbaik.

Jabatan dan kekuasaan juga merupakan hal yang kadang menarik untuk ku miliki, hal itu juga manusiawi karena terkadang hal itu dibutuhkan untuk menarik perhatian orang lain atau untuk menunjukkan eksistensi kita. Tetapi lagi lagi hal itu tidak membuatku tuk harus iri pada mereka yang memiliki jabatan, kekuasaan atau kekuatan karena kekuasaan itu tidak akan menjamin keamanan. Jika jabatan, kekuasaan dan kekuatan itu menjamin keamanan maka para pejabat penting akan berjalan tanpa pengamanan tetapi hanya orang orang sederhanalah yang tidur nyenyak.


Tau kah apakah hal yang membuatku iri, bahkan bukan sekedar iri tetapi teramat sangat iri.

Aku paling iri melihat seseorang yang sangat dekat sama ayahnya. Hmmm.... benar, aku benar benar iri. Maaf yah pembahasannya agak jauh berbeda dengan prolognya yang udah panjang kali lebar kali tinggi, tapi serius harta, penampilan atau jabatan seseorang tidak pernah membuatku iri. Satu satunya hal yang membuatku iri pada seseorang adalah jika melihat seseorang sangat akrab, bercanda ria, di manja manja atau disayang sayang oleh ayahnya. You Know lah, itulah hal yang tak pernah aku rasakan seumur hidupku, kasih sayang seorang ayah.

Dulu semasa sekolah, aku sangat iri jika melihat teman sekelasku diantar jemput oleh ayahnya terus salaman plus cium tangan. Semasa kuliah juga aku sangat iri melihat dosenku ketika shopping bareng anak gadisnya, terlihat bahagia sekali. And sampai setelah menikahpun, aku sangat sangat iri melihat keakraban suamiku dan adik adiknya dengan ayahnya sungguh keharmonisan yang sangat sangat membahagiakan. Rasa iriku bukanlah ke hal negatif seperti rasa tidak senang melihat orang lain bahagia sungguh iriku tak seperti itu. Aku senang melihatnya, sangat sangat senang melihat hal hal demikian. Iri ini
hanya mengatakan andai aku memiliki ayah seperti mereka.

Ayah...

Aku bukan nabi Isa As, yang lahir tanpa ayah. Yah... seperti kalian, saya pun mempunyai Ayah. Ayah yang menurut sebagian besar orang adalah sosok penyayang, penuh kasih sayang dan malaikat pelindung yang nyata buatmu. Tapi tidak bagiku, ayah itu sosok manusia pengecut, tak bertanggung jawab, monster, iblis yang nyata dan tak berhati. 

Menurut kalian, mungkin kalian beranggapan aku terlalu kasar dalam mendeskripsikan sosok bernama ayah. Aku juga ingin mengatakan hal baik tentang ayah tetapi selama 25 tahun hidupku tak pernah kurasakan arti kasih sayang dari seorang ayah, yang ada hanya kepedihan, rasa sakit, dan ketidakadilan yang meninggalkan trauma yang luar biasa dibenakku.

Ketika seorang gadis kecil menyambut kedatangan ayahnya dengan suka cita, aku malah sebaliknya rasa takut luar biasa begitu mencekam ketika ayah datang. Berapa lusin piring lagi akan pecah, benda apa lagi yang akan melayang diudara, dan benda apa lagi yang akan hancur. Itulah yang selalu ada dibenakku semasa itu. Rasa ketakutan itu tertanam mendalam hingga berubah menjadi kebencian yang mendarah daging.

Ketika anak perempuan sedang manja manjanya dengan ayahnya, aku malah melihat sosok ayah yang mengancam pisau dileher ibuku. Aku yang masih berumur 7 tahunan waktu itu tidak tidur semalaman karena was was takut kalau ketika tidur ayah akan membunuhku dan ibuku.

Itu hanya segelintir kisah tentang ayah, masih ada ribuan cerita tentang ketidak adilaannya pada kami. 
Tapi itu cukup jadi cerita pahit buatku...

Sungguh aku tidak menyesali hidupku Ya Allah, karena Engkau selalu memberi keadilan di saat ketidakadilan itu menerpaku sehingga aku masih bisa berdiri tegar hingga saat ini. Engkau menganugerahi orang orang yang luar biasa di hidupku, orang orang hebat dan orang orang yang teramat aku sayangi. Dia adalah suami, mama dan kedua mertuaku. Love U so much...

Pada merekalah aku merasakan arti keluarga yang sesungguhnya, semoga limpahan kasih sayang, kebahagiaan, rezeki yang berlimpah serta kesehatan selalu tercurahkan pada kami. 


Amin Yaa Rabbal Alamin

Jumat, 31 Juli 2015

Don't Judge a Book by It's Cover


 Terkadang manusia itu terlalu gampang menjudge seseorang. Seolah olah ia lebih tau segalanya atau lebih hebat. Seenaknya menghukum seseorang hanya berdasarkan prediksi atau penilaian dari sudut pandangnya saja. Padahal sebenarnya kita tidak bisa menjudge seseorang karena tak ada seorang pun didunia ini yang kita kenali 100 %. Kita terlalu sombong untuk menghukumi seseorang hanya karena satu kebaikan atau satu kesalahan saja. Terkadang pula kita menilai seseorang hanya dari satu sudut pandang saja. Terkadang pula kita menjudge seseorang itu adalah orang yang tidak baik hanya karena satu kesalahan dan melupakan seribu kebaikan orang tersebut. Kehidupan seseorang itu bagaikan sudut pada sebuah lingkaran, terdapat ribuan sudut bahkan tak terhingga sudut yang bisa terbentuk dari lingkaran tersebut. Begitulah hidup, mungkin menurut sudut pandang kita suatu perbuatan seseorang adalah dosa, khilaf atau kesalahan tapi disudut pandang orang lain itu adalah sebuah kebaikan dan mungkin pula dari sudut pandang orang yang melakukan hal tersebut tau kalau yang dilakukannya adalah kesalahan tapi itu merupakan pilihan terbaiknya.

Berbicara tentang menjudge seseorang, mengingatkanku pada kisah Nabi Musa AS dan Nabi Khaidir AS. Kisah yang menceritakan tentang ketidaksabaran Nabi Musa AS dalam menilai sesuatu hal dan menjudge tindakan Nabi Khaidir yang membunuh bocah, membocorkan perahu nelayan miskin dan membantu membangun rumah orang kaya yang kikir dan serakah sebagai suatu kesalahan. Padahal Nabi musa belum mengetahui atau tidak mengetahui maksud dari tindakan Nabi Khaidir tersebut. Nabi Khaidir membunuh bocah karena kelak bocah tersebut akan menjadi penguasa kejam dan lalim, Nabi Khaidir membocorkan perahu nelayan agar tidak diambil oleh seorang penguasa lalim dan kejam dan Nabi Khaidir membangun rumah orang kaya kikir dan serakah karena dibawah bangunan tersebut terdapat harta karun yang berlimpah agar tidak ditemukan oleh orang tersebut. Mungkin tindakan Nabi Khaidir adalah kesalahan atau dosa tapi itulah tindakan terbaik yang bisa dilakukan untuk kedepan lebih baik.

Dan apa hikmah yang bisa diambil dari kisah diatas. Yah kita tidak punya hak tuk menilai, menjudge atau menghukumi seseorang karena kita tidak sepenuhnya tau mengapa seseorang melakukan hal tersebut, mungkin menurut kita itu adalah dosa, khilaf atau kesalahan tapi mungkin menurut orang tersebut itulah jalan atau pilihan terbaik yang dia pilih. Tidak usah menghukumi orang lain, cukup serahkanlah segalanya pada Nya karena hanya ia yang maha mengetahui apa yang ada di langit dan di bumi. Hanya Allahlah yang mengerti ciptaanNya dan hanya Ialah yang mempunyai hak untuk menghukum dan menilai hambanya.


"Don't Judge a Book by Its Cover"
You Know my Name, Not my Story
You've heard what I've done,
Not what I've been Through

Sabtu, 21 Februari 2015

Ya Allah aku lelah



Ya Allah...
Tuhanku yang maha segalanya
Maafkanku, aku lelah..
Aku ingin kembali dalam dekapan-Mu Ya Allah.

Hanya sajadah ini yang menemani tiap malam malam sepi dan lantunan adzan subuh yang mampu menghibur hati

Ya Rabb, aku berdoa dengan tunduk ke arah kiblat Mu. Jagalah ia yang aku rindu.

Ya Rabb, aku memohon dengan zikir yang terucap, dengan menyebut nama nama indahMu, ridhoi ia yang aku tuju

Ya Rabb, aku bersujud dengan segarnya air wudhu yang masih melekat di tubuh ini, Maafilah ia yang telah menyakiti.

Ya Allah...
Aku lelah,
Lelah hati melangkah
Aku hilang tanpa arah
Rindu hati sinar Mu
Aku lemah hina berlumur noda
Hapuskanlah, terangilah jiwa di hitam jalanku.

Ya Allah
Engkaulah satu satunya penolong buatku.
Tempat menumpah segala lelah ini.
Tempat menumpahkan segala keluhanku.
Karena Engkaulah sebaik baiknya penolong dan pemilik segalanya.

Ya Allah
Ya Rahman Ya Rahim
Aku tahu, ini bukanlah jalan buntu. Ini hanya sebuah belokan. Belokan tuk menjadikanku jadi lebih kuat.
Dan aku tau, Engkau selalu memegang setiap doaku, dan suatu saat yang tepat Engkau melepasnya satu satu.

Karena pertolongan Mu, tidak akan telat ataupun terlalu cepat. Pertolongan Mu selalu tepat waktu

Aku tidak meminta tuk meringankan beban ini Ya Allah. Hanya saja limpahkanlah kepadaku kekuatan, kesabaran, ketegaran serta keteguhan hati dalam menghadapinya.

Ya Allah
Aku serahkan hidup dan mati ku hanya pada Mu.
Semoga aku bisa kembali padaMu dalam keadaan khusnul khatimah.
Amin ya Rabbal Alamin....

Rabu, 18 Februari 2015

Suamiku Malaikatku


Terima kasih Ya Allah atas anugrah terbesarMu ini. Engkau mengirimkan seorang malaikat tak bersayap yang bernama suami kepadaku. Walau ia tak rupawan dan tak bersinar tetapi ia adalah malaikat yang nyata buatku. Melindungiku dari segala hal menakutkan buatku, memaafkanku walau sebesar apapun kesalahanku, menjaga kehormatanku, menyayangiku sepenuh hati, mencintaiku apa adanya, menerima segala kekuranganku, dan mengagumi segala kelebihanku. 

Apakah kalian tau tempat yang paling nyaman, aman dan paling menenangkan di dunia??

Itu bukanlah Paris, Italia atau Bali, tapi tempat itu adalah dalam pelukan suami. Dipelukan suami, kamu akan merasakan ketenangan luar biasa, seakan tak ada masalah yang berarti jika ia ada di sisimu. 

Tak peduli satu dunia membencimu, dia akan tetap ada di pihakmu dan mengatakan "semua akan baik baik saja sayang". Dia akan selalu ada buatmu, mengingatkan kita ketika lupa, membenarkan jika kita salah, memaafkan jika kita khilaf, menasehati jika kita melakukan kesalahan, menghibur jika kita sedih dan rela melakukan apa saja demi kebahagian kita.

Suamiku bukanlah malaikat, ia hanya seorang manusia biasa sepertiku yang tak luput dari kesalahan dan khilaf.  Kadang terlihat cuek dan tidak pedulian, kadang terlihat autis dengan game onlinenya, kadang aku merasa sahabatnya lebih penting dari aku dan kadang ia sibuk dengan hal hal lainnya. Tetapi belakangan aku menyadari kalau di hidup suamiku bukan hanya aku saja, ia juga memiliki kehidupan sosial lainnya. 

Suamiku bukanlah orang yang rela mengarungi samudra, mendaki tebing terjal, atau rela mati demi mengambil sekuntum bunga pada sebuah jurang hanya untuk menunjukkan cintanya padaku. Dia tidaklah senekat dan seberlebihan itu. Dia hanyalah seorang pria biasa yang akan lebih memilih tuk hidup daripada mati hanya demi sekuntum bunga, karena ia tahu, hanya dengan hidup ia dapat menjadi mata buatku ketika aku buta, menjadi mulut buatku ketika aku bisu, menjadi tangan dan kaki buatku ketika aku lumpuh dan karena ia tau kalau hidupnya adalah hidupku  juga.

Terima kasih yang Allah, Engkau menjadikanku tulang rusuk buatnya dan menjadikannya tulang punggung buatku. 


Aku mencintainya karena Mu Ya Allah...




Selasa, 17 Februari 2015

Harga Ginjal Seorang Cinderella


Sebuah kisah nyata dari kehidupan seorang muslimah, sebut saja namanya Aisyah. Aisyah hanyalah seorang wanita yang dilahirkan dari seorang ibu yang hanya istri ke 2 dari laki laki yang tak bertanggung jawab. Aisyah hidup tanpa pernah merasakan kasih sayang seorang ayah. Walaupun demikian, ia adalah wanita yang luar biasa. Cerdas, ramah, riang dan yang tak kalah pentingnya dia sangat tegar, sabar n optimis dalam menghadapi hidupnya. Sejak kecil dia selalu masuk salah satu peringkat tertinggi disekolahnya, tapi meski demikian dia tetap dipandang sebelah mata oleh masyarakat di sekitarnya, maklumlah di daerah itu strata sosial adalah segalanya, untung kalau masih di pandang sebelah mata berarti masih dilihat, kalau ini memang sudah tidak dipandang lagi. Aisyah bukanlah tipe wanita yang gampang menyerah, ia tap berusaha sekolah sebaik mungkin tuk mencapai cita cita nya. Dengan segala keterbatasan dan hanya bermodalkan nekat, akhirnya ia berhasil jadi seorang sarjana dari Universitas terbaik di kotanya dengan predikat cum laude. Selain itu, dia juga diterima bekerja di salah satu perusahan swasta terkemuka di kotanya. Inilah salah satu babak pencapaian seorang Aisyah, yang selalu menyebut dirinya Cinderella.

Aisyah sering menyebut dirinya Cinderella, karena semasa SMP ia tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Saat itu, kondisi keuangan ibunya benar benar parah, jadi satu satunya pilihan agar tetap sekolah adalah tinggal bersama ayahnya. Saat itu, aisyah benar benar merasakan yang namanya di anak tirikan, yah benar dia memang hanya seorang anak tiri. Aisyah selalu bermimpi saat itu tuk jadi Cinderella, yang diselamatkan oleh seorang pangeran kaya dan rupawan, yang dapat membebaskannya dari kehidupannya yang sangat memprihatinkan itu. Yaah wajarlah anak ABG, khayalannya kadang aneh aneh.

Kehidupan Aisyah menjadi lebih baik ketika ia telah bekerja. Sekarang Aisyah adalah wanita karier yang cantik. Sudah banyak pria yang ingin melamarnya tapi ia belum menemukan pria yang sesuai dan cocok dihatinya. Sampai suatu ketika ia bertemu dengan seorang pria. Pria itu tidak terlalu tampan, tapi ia memiliki badan yang proporsional, dan yang terpenting ia pria yang sholeh, humoris dan menyenangkan. Ia adalah pangeran, benar dia adalah pria yang layaknya pangeran, ia putra pertama dari seorang pengusaha kaya ternama, dihormati dan disegani dikota ini. Strata sosial mereka jauh berbeda layaknya langit dan bumi. Dia pangeran dan Aisyah hanyalah seorang Cinderella. 

Allah maha berkehendak apapun yang dikehendakinya maka terjadilah. Akhirnya, Aisyah menikah dengan pria itu. Pria itu benar benar pangeran yang diciptakan Allah buatnya. Aisyah menjadi wanita yang benar benar bahagia. Dia sekarang menjadi menantu pertama dirumah yang layaknya istana itu. Yang membuat Aisyah sangat bersyukur karena keluarga suaminya itu sangatlah baik. Mertuanya sangat menyayangi Aisyah, adik iparnya juga sangat baik padanya. Dan di keluarga itulah ia benar benar merasakan arti keluarga sebenarnya. Aisyah juga sudah merasakan arti kasih sayang seorang ayah dari ayah mertuanya yang sangat bijak dan penuh kasih sayang itu. Aisyah menjalani hari harinya sebagai seorang istri dengan sangat bahagia. Delapan bulan setelah menikah Aisyah resign dari tempatnya bekerja, karena adik iparnya akan menikah dengan rekan kerja Aisyah. Selain itu, Aisyah dalam keadaan hamil muda jadi memutuskan untuk istirahat dari rutinitas kerja dan menjadi ibu rumah tangga sepenuhnya.


Hidup Aisyah bukanlah cerita Cinderella, yang ceritanya habis ketika bahagia. Aisyah adalah manusia nyata yang ceritanya tetap berlanjut. Musibah itu pun datang, Aisyah tertimpa musibah. Disini tidak akan diceritakan musibah apa itu, yang jelas musibah ini menyebabkan Aisyah terlilit utang yang sangat banyak, yang bahkan di mimpi pun Aisyah tidak pernah membayangkan hal itu bisa terjadi. Aisyah sebenarnya bingung kenapa hal itu bisa terjadi, tapi dia mencoba tuk menganggap sebagai cobaan atau azab baginya jika dia memang bersalah. Untuk melindungi nama baik keluarganya, akhirnya mertuanya menutupi semuanya dan melunasi segala utang utang itu. Tetapi masalah tidaklah se sederhana itu, mertua aisyah memang malaikat yang nyata buat Aisyah. Keluarga suami Aisyah adalah malaikat pelindung buat Aisyah. Tetapi Aisyah yang selama ini hidup mandiri yang tak pernah membebani orang lain dengan masalahnya, sungguh merasa tidak enak hati. Apalagi dengan adanya cerita orang lain, yang mengatakan bahwa ia adalah parasit di keluarga itu, yang hanya bisa membebani keluarga suaminya. Aisyah tau kalau keluarganya itu sangat ikhlas tanpa pamrih membantunya. Tetapi Aisyah tetap saja merasa terbebani dan merasa bersalah serta merasa merusak kebahagian keluarga yang sangat di cintanya itu. Aisyah juga harus kehilangan calon bayinya, mungkin disebabkan karena stress. Aisyah sudah tak sanggup menanggung semua beban dan rasa bersalah itu, akhirnya ia memutuskan tuk mencari kerja lagi dan mulai menata hidupnya lagi dan mencoba lebih baik lagi. 

Kehidupan Aisyah sekarang, seakan dimulai dari awal lagi. Hidup sendiri jauh dari suami dan keluarga. Aisyah hanya berharap untuk bisa lebih baik, berharap dan berdoa kepada Allah agar dilimpahkan rezeki yang berlimpah, kasih sayang, kebahagian, pekerjaan yang layak sebagai jalan menuju sukses. Dan hal yang teramat penting, mengembalikan kepercayaan keluarganya kepada Aisyah, sehingga bisa hidup seperti dulu lagi. Aisyah juga berharap semoga Rahmat, Hidayah, kasih sayang, rezeki yang berlimpah serta kesehatan selalu terlimpahkan kepada suami, orangtua dan mertuanya. Amin.

Oia... berhubung judulnya, tentang ginjal. Awal cerita ini sebenarnya di mulai dari Curhatan seorang muslimah yang bernama Aisyah ini, kalau ia ditawari tuk mendonorkan ginjalnya buat seorang yang terkena tumor ginjal, bayarannya luar biasa banyak. Bisa buat sebagian orang rela gadaiin n jual imannya tuk itu duit saking bnyknya. Saranku buat Aisyah sabar aja dulu dan dipikir matang matang serta di konsultasikan dulu sama suaminya. Membantu memang bagus apalagi kalau niatnya memang membantu bukan karena uangnya itu, tapi perlu di ingat ginjal itu punya Allah yang dititipkan kekita yang harus di jaga baik baik. Apa lagi sekarang Aisyahnya lagi hamil 3 week ^_^


Inilah hidup, terus berlanjut. Kita tidak tau apakah hidup ini berakhir dengan Happy Ending atau tidak. Kita hanya berharap semua berakhir Happy Ending di surgaNya Allah kelak.

Inilah hidup kadang bahagia kadang duka yang sangat mendalam, kita mencoba mencari dan mengambil hikmahnya saja. 

Syukron, makasih n Thankz da membacanya moga bermanfaat....