Rabu, 18 Februari 2015

Suamiku Malaikatku


Terima kasih Ya Allah atas anugrah terbesarMu ini. Engkau mengirimkan seorang malaikat tak bersayap yang bernama suami kepadaku. Walau ia tak rupawan dan tak bersinar tetapi ia adalah malaikat yang nyata buatku. Melindungiku dari segala hal menakutkan buatku, memaafkanku walau sebesar apapun kesalahanku, menjaga kehormatanku, menyayangiku sepenuh hati, mencintaiku apa adanya, menerima segala kekuranganku, dan mengagumi segala kelebihanku. 

Apakah kalian tau tempat yang paling nyaman, aman dan paling menenangkan di dunia??

Itu bukanlah Paris, Italia atau Bali, tapi tempat itu adalah dalam pelukan suami. Dipelukan suami, kamu akan merasakan ketenangan luar biasa, seakan tak ada masalah yang berarti jika ia ada di sisimu. 

Tak peduli satu dunia membencimu, dia akan tetap ada di pihakmu dan mengatakan "semua akan baik baik saja sayang". Dia akan selalu ada buatmu, mengingatkan kita ketika lupa, membenarkan jika kita salah, memaafkan jika kita khilaf, menasehati jika kita melakukan kesalahan, menghibur jika kita sedih dan rela melakukan apa saja demi kebahagian kita.

Suamiku bukanlah malaikat, ia hanya seorang manusia biasa sepertiku yang tak luput dari kesalahan dan khilaf.  Kadang terlihat cuek dan tidak pedulian, kadang terlihat autis dengan game onlinenya, kadang aku merasa sahabatnya lebih penting dari aku dan kadang ia sibuk dengan hal hal lainnya. Tetapi belakangan aku menyadari kalau di hidup suamiku bukan hanya aku saja, ia juga memiliki kehidupan sosial lainnya. 

Suamiku bukanlah orang yang rela mengarungi samudra, mendaki tebing terjal, atau rela mati demi mengambil sekuntum bunga pada sebuah jurang hanya untuk menunjukkan cintanya padaku. Dia tidaklah senekat dan seberlebihan itu. Dia hanyalah seorang pria biasa yang akan lebih memilih tuk hidup daripada mati hanya demi sekuntum bunga, karena ia tahu, hanya dengan hidup ia dapat menjadi mata buatku ketika aku buta, menjadi mulut buatku ketika aku bisu, menjadi tangan dan kaki buatku ketika aku lumpuh dan karena ia tau kalau hidupnya adalah hidupku  juga.

Terima kasih yang Allah, Engkau menjadikanku tulang rusuk buatnya dan menjadikannya tulang punggung buatku. 


Aku mencintainya karena Mu Ya Allah...