Selasa, 15 September 2015

Maaf Maaf Maaf



Terkadang kita merasa kalau kitalah tokoh protogonis dalam kehidupan ini. Merasa paling benar, paling baik, yang mau dibela, merasa paling menderita krn perlakuan orang lain. Tidak kah kita perlu mengintropeksi diri, jangan jangan kita lah yang menjadi sosok antagonisnya. Kita lah sumber penderitaan orang lain, kita lah yang membuat beban bagi orang lain, atau kitalah yang menganiaya orang lain tanpa kita sadari. 
Buat mereka yang tersakiti olehku,
Maafkanku, walau kutau kata maaf tak akan menyembuhkan luka hatimu yang ku torehkan, laksana paku berkarat yang tertancap dikayu, walau paku telah tercabut tapi tap meninggalkan karat dan lubang pada kayu.
Maafkanku, walau ku tau kata maaf tidak akan pernah cukup untuk memperbaiki sakit hatimu padaku.  
Buatmu yang tersakiti,
Maaf maaf maaf maaf.
Walau ku tau, tak pernah ada niat dalam hatiku tuk menyakiti siapapun. Tapi kebodohanku, kekhilafanku, ambisiku, keegoisanku dan ketakutanku akan banyak hal membuatku menyakitimu tanpa ku sengaja. 
Betapa bodohnya aku, mereka yang ku sayangi, ku hormati, ku cintai, yang selalu ku harap tuk aku lindungi n ku harap akan selalu ku bahagiakan. Justru mereka yang tersakiti dan terbebani oleh hadirku. 
Maafku maafku maafku dan maafku selalu terucap tukmu yang tersakiti olehku.
Semoga suatu saat, aku masih bisa memperbaiki segalanya. Aku masih disini berdiri berharap semua akan berubah menjadi lebih baik. Amin
Hal baik yang kita lakukan belum tentu baik buat orang lain. Berusahalah jadi yang terbaik tanpa harus merusak atau menyakiti orang lain. 
Always introspeksi diri, memohon maaf walau belum tentu kita salah n brusaha tuk tak menyalahkan sapa pun dgn apa yang terjadi pada kita. Ingat Allah selalu, Insha Allah everything it's gonna be ok. All is well...


Special tuk mereka yang tersakiti olehku, maafkan aku. 

Aku berharap tak ada lagi yang terluka dan tersakiti oleh keberadaanku.

Karena sangat sangat sangat sakit rasanya jika yang terluka itu adalah orang yang kau cintai dan ironisnya lagi ia terluka karena perbuatanmu sendiri walau perbuatanmu itu tidak engkau sengaja atau diluar kemauanmu.

Maaf maaf maaf