Kamis, 27 Agustus 2015

Coretan hati seorang hamba

Hujan di Jum'at pagi ini begitu menenangkan buatku,   mengiringku ke masa laluku yang indah hingga tak terasa air mata ini menetes dengan derasnya. Aku rindu masa masa bersamanya. Aku rindu memeluknya. Aku rindu tidur di pangkuannya. Aku rindu bercanda ria bersamanya. Akan kah saat berbahagia itu akan berulang? Ntahlahh.... hanya Allah yang Maha tahu dan Maha berkehendak.

Hati gimana kabarmu kini?

Terkadang aku menjadi begitu lelah, terutama dalam menata hati. Ada banyak bagian yang begitu susah kumengerti, ntah bagaimana Tuhan menjadikannya hingga begitu rumit untuk kupahami.

Bukan hanya perasaan cinta yang harus kutahan agar tak menggebu, atau perasaan sedih yang harus ku urai agar tak menyepi aku dalam lubang hitam pekat tak bermassa. Banyak hal yang masih tak kumengerti tentang rasa, tentang emosi, dan tentang jiwa.

Lelah, aku begitu lelah. Ingin berbaring sejenak untuk melepas penat, namun rasanya akan sangat sulit. Berbaring hibernasi puluhan abad pun tetap tak akan mampu mengangkat rasa letih ini. Rasa yang begitu membuatku menghela nafas panjang. Aku capek!

Tuhan, aku lelah. Aku merasa Engkau mengerti, namun mengapa terus menunda mencabut akar jiwa ini? Tugas apalagi yang belum tuntas?

Aku bukan nabi-Mu, aku juga bukan rasul-Mu, dan aku bukan pula iblis-Mu yang kau tugaskan menggoda manusia. Tak ada tugasku untuk menggiring manusia kepada kehendak-Mu, dan engkau juga tak pula menjadikan aku iblis agar menyesatkan manusia. Jika memang demikian, mengapa terlalu lama engkau memberi aku tempat di dunia?

Apa statusku? Tuhan, sungguh aku kelelahan.

Engkau tahu kan, kadang sikapku seperti malaikat. Namun tak jarang aku menunjukkan wajah iblis dan setan-setan yang Kau kutuk itu. Aku berikan efek dualisme kepada manusia agar mereka mengerti, apapun wajahku adalah tetap aku. Agar mereka mengerti bahwa pemilik segala kegelapan dan cahaya terang benderang adalah Engkau. Agar mereka mengerti, butuh cahaya untuk berjalan dalam jalan gelap menuju-Mu.

Tuhan, aku merasa Engkau terlalu banyak diam terutama terhadapku. Marahkah Engkau? Tidak inginkah Engkau menjadikan aku seperti dahulu, kita saling tertawa saling curhat-curhatan.

Aku curhat tentang masalahku dan Engkau tentang tugas-Mu. Kau selalu membimbingku selaku layaknya guru, hingga hidup pun terdiam tak memiliki ruang untuk cemburu. Aku menyebut nama-Mu seribu kali dan Engkau pun bernyanyi dengan namaku sejuta kali. Sungguh indah, namun itu dulu.

Aku tak mengerti, sejak kapan Engkau mulai diam terhadapku?

Tuhan, sumpah aku teramat lelah !!!

Berbicaralah, jangan terus diam. Berikan aku petunjuk atau hatiku telah terlalu hitam hingga suara-Mu yang keras mengguntur sama sekali tak kudengarkan?! Atau sudah terlalu tulikah aku?

Tak Engkau gubris air mataku yang terus mengucur dimalam-malamku? Namun terhadap manusia aku tetap tertawa, tersenyum seolah tak ada yang terluka. Padahal sejatinya aku sedang sekarat dan jiwaku yang kehausan amat begitu letih. Menunggu mati.

Tuhan, Engkau tahu apa yang paling kutakutkan? Jika aku bertemu dengan-Mu tanpa perasaan cinta. Aku takut jika aku bertemu dengan-Mu kelak yang ada hanyalah perasaan takut. Sungguh jangan seperti itu. Berikan aku rasa cinta kepada-Mu lebih luas dari dunia dan segala isinya. Agar tak letih aku menunggu kapan Engkau cabut akar jiwa ini.

Tuhan, aku ingin mencium-Mu untuk yang kesekian kali. Sungguh rindu ini memuncak, memberi rasa letih dan harapan cemas, kapan kita akan saling bercinta.

Tuhan, aku menunggu… dalam letih.

Tuhan, jangan terlalu lama. Sungguh aku teramat lelah !!!

Sabtu, 22 Agustus 2015

Tentangmu Suamiku



17 Juni 2013, hari pertamaku bertugas di kota kelahiranku. Suasana kantor terasa sepi, maklum kantorku sebelumnya bertempat pas di depan salah satu Mall terbesar di Propinsi kami. Satu hal yang aku sukai di kantor baruku ini adalah rekan rekan kantorku yang ramah, sangat baik dan humoris. Dan di hari pertama masuk kerja inilah aku bertemu dengan suamiku tuk pertama kalinya. Yah bisa dibilang pertama kalinya.
Awal bertemu dengannya, aku belum merasakan apa apa terhadapnya. Saat itu aku justru merasa sedikit jengkel padanya. Perlu sedikit saya jelaskan, saya bekerja sebagai Teller di salah satu bank swasta di kota ini. Lanjut cerita, hal yang membuat saya jengkel adalah saat nasabah sedang rame ramenya, dia langsung aja nyelonong masuk ke counter teller nyerahin setumpuk uang, tanpa antri dan tanpa nomor antrian. Weitsss... Ini sapa, keluhku dalam hati. Mungkin saat itu raut wajahku jelas terlihat jengkel, makanya teller sebelumku menjelaskan kalau dia itu adalah nasabah prioritas kami. Dia memang terbiasa tidak ngantri. Hmm... okkelah. 

Pertama melihatnya, benar benar tidak ada rasa apapun padanya, selain perasaan penasaran. Wajahnya tidak asingku, kayak pernah ketemu dimana begitu. Tapi sudahlah, mungkin mukanya muka pasaran, batinku saat itu.
Secara fisik, menurut kalian mungkin dia tidaklah begitu tampan tapi menurut saya dialah lelaki tertampan. Hehehehe... Dia memiliki kulit hitam manis dengan muka bersih tak berjerawat, dia memiliki alis yang tebal dan mata yang tajam. Badan yang tinggi proporsional. 
Penampilannya juga sangat sangat sederhana, dia buka tipe lelaki fashionable yang mementingkan style. Dan dia juga jauh dari kesan glamour seperti kebanyakan orang dikelasnya. Benar dia berasal dari strata sosial kelas atas. Meskipun demikian dia cukup nyaman dengan kesederhanaannya.
Dalam hal makanan, lidahnya itu lidah Indonesia banget, pencinta Indonesian food. Sayur santan dengan ikan asap, ayam goreng kecap, ayam or ikan lalapan, nasi goreng dan lainnya. Dia tidak terlalu suka dengan makanan dengan bumbu yang aneh aneh makanya ia tidak suka dengan masakan luar seperti japanese food, italian food bahkan arabian food sekalipun. Dia pencinta kecap, suka banget makan telor ceplok trus dibumbu kecap. Salah satu hal yang membuatku sangat mencintainya adalah kesederhanaannya.
Dia seorang pria yang cerdas, tidak banyak pusing atau urusan, anti mainstream, pencinta IT dan gamer sejati. Hobbynya sudah jelas pasti main game dan ngotak ngatik komputer atau elektronik lainnya. Hehehe... Meskipun dia orangnya sederhana tapi tidak dengan soal hobbynya, tuk hobbynya dia rela ngeluarin budget dengan jumlah besar. 
Dia seorang yang sangat menyayangi keluarganya terutama Ibunya. Sangat menjaga baik nama baik keluarganya. Tapi dia bukanlah orang yang lebay yang secara terang terangan mengekspos rasa sayang and cintanya. Itu bukan dia banget. Menurutnya dia menyayangi dan mengasihi keluarganya dan rasa itu cukup dia yang rasa and tidak mesti dia harus berkoar koar agar semua orang tau hal itu. Cinta itu bukan dikatakan tapi tuk diimplementasikan di tindakan. Dan itu memang benar, dia adalah anak yang patuh dan taat terhadap orang tuanya. Hal ini juga yang membuatku jatuh cinta padanya, seperti yang dikatakan orang bijak, tanda tanda pria yang baik dan baik tuk dipertahankan adalah pria yang menyayangi keluarganya karena itu adalah tanda pria penyayang.
Dia seorang pria yang humoris, orang yang selalu membuatku tersenyum, dan tertawa terbahak bahak dengan tingkah lucunya yang kadang begitu kekanak kanakan. Aku sangat suka melihat senyumnya. 
Tak kan ada habis cerita jika tentangmu suamiku. Suamiku yang selalu ku rindukan, suamiku yang teramat ku sayangi dan kucintai, Suamiku anugrah terindah dariNya buatku. 
Ya Allah...
Jagalah suamiku...
Semoga Engkau tap melimpahkan rahmat, hidayah, kasih sayang, rezeki yang berlimpah serta kesehatan padanya. Semoga ia  senantiasa tap dalam lindungan Mu Ya Allah...
Ya Allah...
Sampaikan salam rinduku, pelukku dan ciumku padanya.
Doa terbaikku dalam setiap sujud dalam sholatku selalu untuknya.

"Aku mencintai suamiku karena Mu Ya Allah"


Jumat, 21 Agustus 2015

Ya Allah aku hanya sedikit lelah


Ya Allah, kenapa rasa sakit hati ini tak kunjung berakhir. Aku lelah Ya Allah. Aku lelah. Lelah sekali....
Disaat lelah tak berujung ini aku berharap tap Lillah dalam hatiku.
Aku mencintai suamiku...
Walau terasa begitu menyakitkan.
Aku mencintai keluargaku.
Walau ia mengabaikanku.
Aku sendiri ditengah kelelahan tak berujung ini.
Aku kenapa Ya Allah, betapa penuh tanda tanya dalam hati ini. Aku kenapa? Ada apa denganku, sehingga aku diperlakukan seperti ini? 
Aku sadar aku ini penuh dosa, aku hanya hamba pendosa yang mencoba tuk kembali ke jalanNya. Apa sudah tak ada kesempatan lagi tuk kembali Ya Allah? Bukannya Engkau Maha pengampun dan pemberi taubat.
Ya Allah, aku mencintai suamiku, keluargaku dan kluarga suamiku. Sangat sangat menyayangi mereka. Betapa teramat sangat inginku membahagiakan mereka, andai nyawaku bisa ditukar tuk kebahagiaan mereka aku siap menukarnya Ya Allah. 
Kedua mertuaku, aku sangat merindukan kalian. Betapa inginku memeluk mereka dan memohon ampunannya. Betapa inginku membahagiakan mereka. Apa aku sudah tak ada kesempatan lagi tuk itu? 
Mamaku' maafknka' selalu jadi beban dihidupmu. Belum bisa membahagiakanmu, belum bisa jadi seperti inginmu. Aku ingin lebih baik lagi, aku ingin membahagiakanmu n membuatmu bangga. Doakan selalu buatku.
Aku yang terbuang, aku yang terabaikan, aku yang terlupakan, aku yang tak dianggap berserah diri padaMu wahai Tuhanku Allah pemilik kuasa alam semesta ini, Engkau mampu membalikkan segala keadaan, semoga hari esok Engkau memberiku kesempatan hidup lebih baik sehingga aku bisa menunjukkan pada mereka betapa besar sayangku trhadap mereka dan semoga aku bisa membalas mereka dengan kebaikan Ya Allah. Limpahkanlah umur yang panjang pada mereka sehingga kelak ia dapat melihat kesuksesanku. Amin...
Maaf jika kadang aku berharap agar hidupku berakhir dgn segera agar semua selesai. Sehingga tak ada lagi yang terbebani dgn keberadaanku, tapi aku sadar, aku masih memiliki ribuan tanggung jawab. Aku masih berutang bnyk pada suami, mertua dan orang tuaku. Aku belom membahagiakan mereka. Buat mereka aku harus bertahan, walau berat. 

Kamis, 13 Agustus 2015

Lirik iklan oreo terbaru “Si Vampire"

Lagi seneng senengnya ma iklan terbaru oreo. Suka bangettss sama lagu iklan oreo terbaru ini. Sampe sampe hapal liriknya. Hehehehe....
Ini dieee lirik lagunya...
Bayangkan ku
Beri Oreo
Tuk si vampire
Yang menyeramkan
Akankah dia berubah
Dengan susu segelas
Kurasa semua kan jelas
Menyenangkan
Karena cream nya
Sangat nikmat
Dalam  sandwich coklat
Bila si hiu datang
Ku beri Oreo lagi
Bisakah dia bersahabat dan berbagi
Bayangkan ku
Beri Oreo
Dunia penuh
Keajaiban
Kalau kuberi
Oreo tuk kamu
Bayangkan ku beri Oreo.
And ternyata ada banyak versi loh, dengan bahasa berbeda beda. Ini lirik dalam versi Englishnya, agak beda dengan versi Indonesianya.
Versi English

Wonder if I...Gave an oreo to the big bad wolf, how would the story go?
Would he still go huff and puff?
Or would he bring those pigs cool stuff?
To decorate the deck he helped them build.
Would they not get killed?

Wonder if I, Gave an oreo to a vampire in a creepy show.
Would he not act so undead?
Would he thirst for milk instead?
I just got this feeling that it might work out alright.

Cause' creme does wondrous things inside a chocolate sandwich dream.

If I gave em' to great white sharks, would they share em' with baby seals?
Would they call up a giant squid for a friendly meal?

Wonder if I gave an oreo.
Wonder If I gave an oreo
What if I, gave an oreo....... to you!

Aku Hujan dan Doaku



Rain....
Hujan adalah hal yang paling menyenangkan buatku.
Karena hujan adalah bahagiaku yang paling sederhana.

Hujan mengingatkanku tntang bnyak hal, mengingatkanku pada suamiku tercinta.
Mengingatkanku pada kenangan indah bersamanya.

Hujan seperti ruang waktu yang dapat
menghempaskanmu ke masa lalu.

Hujan adalah waktu ketika segala do'amu akan diijabah oleh Nya.

Dan hujan kali ini aku berharap bisa kembali hidup bersama suamiku lagi, selalu ada disetiap waktunya. Menjaganya, merawatnya, memeluknya, mendampinginya disetiap suka dukanya. Amin...

Ya Allah, aku berharap semua akan kembali seperti sedia kala. Aku memohon kebahagian n kasih syangMu Ya Allah, agar semua orang akan menyayangiku n mengasihiku. Aku jg berharap Engkau tap melimpahkan rezeki yang berlimpah padaku agar aku dapat menyelesaikan semuanya dan memperbaiki segalanya.

Rabu, 12 Agustus 2015

Motivasiku



Setiap nafas seseorang adalah sebuah langkah menuju ajalnya.

Kuasailah musuhnya dengan kebajikan. Itulah yang paling manis di antara kemenangan. Telanlah amarahmu sebab kau tidak pernah menemukan minuman yang dapat meninggalkan rasa lebih manis dan lebih lezat daripada itu.

Keberanian untuk mengatakan tak tahu untuk yang tak diketahuinya jauh akan lebih menenangkan dan dihormati daripada selalu ingin kelihatan serba tahu atau sok tahu.

Jangan pernah berhenti bermimpi karena masa depan adalah milik mereka yang percaya pada keindahan mimpinya dan berusaha serta berani untuk merealisasikannya.

La Tahzan Innallaha Ma Ana...


Kisah Cinta Sang Merpati dan Mawar Putih


Suatu masa, ada seekor Burung Merpati Jatuh Cinta pada Mawar Putih. Burung Merpati pun berusaha untuk mengungkapkan Perasaan cintanya pada mawar, Tapi Mawar Putih selalu menolak…

Burung Merpati pun tak pernah menyerah
Setiap hari dia datang untuk bertemu dengan Mawar Putih dan menyatakan cintanya.

Lalu Mawar Putih berkata…
” Aku akan mencintaimu jika kamu dapat mengubahku menjadi Mawar Merah ”

Dan pada suatu saat burung Merpati pun datang kembali
Dengan memotong Sayapnya, ia menebarkan Darahnya ke Mawar Putih
Hingga sang Mawar Putih pun berubah menjadi Merah…

Akhirnya…
Mawar Putih pun sadar betapa besarnya Cinta burung Merpati kepadanya

Tapi semua telah terlambat…
Karena sang burung Merpati telah Mati dan tak akan pernah Kembali lagi…

Sayangi mereka yang mencintaimu, sebelum dia pergi tuk selamanya...


Senin, 03 Agustus 2015

Ya Allah, Salahkah Jika Aku Iri

Sepenggal cerita tentang kisah seseorang, sebut sja "Aku"


Harta merupakan hal yang menarik buatku karena secara manusiawi kita membutuhkan itu untuk hidup, tetapi aku tidak pernah merasa iri dengan mereka yang bergelimpangan harta karena jika harta adalah rahasia kebahagiaan, tentu orang kayalah yang menari nari di jalanan tapi anak anak miskinlah yang melakukannya.

Wajah cantik merupakan hal yang kadang menarik perhatianku, ini manusiawi karena semua orang ingin tampil atau terlihat cantik nan menawan di hadapan semua orang dan menjadi dasar kepopuleran bagi sebagian orang tetapi itu bukanlah hal yang dapat menjadikanku iri pada orang orang yang memiliki paras cantik karena kecantikan bukanlah kunci utama dalam menjalin hubungan ideal antar manusia. Jika kecantikan dan kepopuleran memang membawa kita pada hubungan yang ideal tentu para selebritilah yang memiliki perkawinan terbaik.

Jabatan dan kekuasaan juga merupakan hal yang kadang menarik untuk ku miliki, hal itu juga manusiawi karena terkadang hal itu dibutuhkan untuk menarik perhatian orang lain atau untuk menunjukkan eksistensi kita. Tetapi lagi lagi hal itu tidak membuatku tuk harus iri pada mereka yang memiliki jabatan, kekuasaan atau kekuatan karena kekuasaan itu tidak akan menjamin keamanan. Jika jabatan, kekuasaan dan kekuatan itu menjamin keamanan maka para pejabat penting akan berjalan tanpa pengamanan tetapi hanya orang orang sederhanalah yang tidur nyenyak.


Tau kah apakah hal yang membuatku iri, bahkan bukan sekedar iri tetapi teramat sangat iri.

Aku paling iri melihat seseorang yang sangat dekat sama ayahnya. Hmmm.... benar, aku benar benar iri. Maaf yah pembahasannya agak jauh berbeda dengan prolognya yang udah panjang kali lebar kali tinggi, tapi serius harta, penampilan atau jabatan seseorang tidak pernah membuatku iri. Satu satunya hal yang membuatku iri pada seseorang adalah jika melihat seseorang sangat akrab, bercanda ria, di manja manja atau disayang sayang oleh ayahnya. You Know lah, itulah hal yang tak pernah aku rasakan seumur hidupku, kasih sayang seorang ayah.

Dulu semasa sekolah, aku sangat iri jika melihat teman sekelasku diantar jemput oleh ayahnya terus salaman plus cium tangan. Semasa kuliah juga aku sangat iri melihat dosenku ketika shopping bareng anak gadisnya, terlihat bahagia sekali. And sampai setelah menikahpun, aku sangat sangat iri melihat keakraban suamiku dan adik adiknya dengan ayahnya sungguh keharmonisan yang sangat sangat membahagiakan. Rasa iriku bukanlah ke hal negatif seperti rasa tidak senang melihat orang lain bahagia sungguh iriku tak seperti itu. Aku senang melihatnya, sangat sangat senang melihat hal hal demikian. Iri ini
hanya mengatakan andai aku memiliki ayah seperti mereka.

Ayah...

Aku bukan nabi Isa As, yang lahir tanpa ayah. Yah... seperti kalian, saya pun mempunyai Ayah. Ayah yang menurut sebagian besar orang adalah sosok penyayang, penuh kasih sayang dan malaikat pelindung yang nyata buatmu. Tapi tidak bagiku, ayah itu sosok manusia pengecut, tak bertanggung jawab, monster, iblis yang nyata dan tak berhati. 

Menurut kalian, mungkin kalian beranggapan aku terlalu kasar dalam mendeskripsikan sosok bernama ayah. Aku juga ingin mengatakan hal baik tentang ayah tetapi selama 25 tahun hidupku tak pernah kurasakan arti kasih sayang dari seorang ayah, yang ada hanya kepedihan, rasa sakit, dan ketidakadilan yang meninggalkan trauma yang luar biasa dibenakku.

Ketika seorang gadis kecil menyambut kedatangan ayahnya dengan suka cita, aku malah sebaliknya rasa takut luar biasa begitu mencekam ketika ayah datang. Berapa lusin piring lagi akan pecah, benda apa lagi yang akan melayang diudara, dan benda apa lagi yang akan hancur. Itulah yang selalu ada dibenakku semasa itu. Rasa ketakutan itu tertanam mendalam hingga berubah menjadi kebencian yang mendarah daging.

Ketika anak perempuan sedang manja manjanya dengan ayahnya, aku malah melihat sosok ayah yang mengancam pisau dileher ibuku. Aku yang masih berumur 7 tahunan waktu itu tidak tidur semalaman karena was was takut kalau ketika tidur ayah akan membunuhku dan ibuku.

Itu hanya segelintir kisah tentang ayah, masih ada ribuan cerita tentang ketidak adilaannya pada kami. 
Tapi itu cukup jadi cerita pahit buatku...

Sungguh aku tidak menyesali hidupku Ya Allah, karena Engkau selalu memberi keadilan di saat ketidakadilan itu menerpaku sehingga aku masih bisa berdiri tegar hingga saat ini. Engkau menganugerahi orang orang yang luar biasa di hidupku, orang orang hebat dan orang orang yang teramat aku sayangi. Dia adalah suami, mama dan kedua mertuaku. Love U so much...

Pada merekalah aku merasakan arti keluarga yang sesungguhnya, semoga limpahan kasih sayang, kebahagiaan, rezeki yang berlimpah serta kesehatan selalu tercurahkan pada kami. 


Amin Yaa Rabbal Alamin